Para Investor Gen Z Ingin Jadi Miliarder Melalui Kripto, Kenapa?
Generasi yang saat ini mendadak menjadi investor di pasar kripto ialah mereka yang melek teknologi dan disuguhi perkembangan teknologi sedari kecil, yakni Generasi Z (Gen Z).
Beberapa berita perkembangan teknologi di industri keuangan yang kini menjadi sorotan adalah uang stimulus yang terus dialirkan dan upaya-upaya pencegahan keruntuhan ekonomi serta bangkitnya pasar keuangan AS di masa pandemi.
Hal itu tentu saja menjadi sebuah kesempatan untuk para Gen Z mewujudkan impiannya menjadi investor aset kripto.
Apa Yang Gen Z Ingin Investasikan?
Menariknya, para investor Gen Z yang notabene lebih melek teknologi dan menerima hal-hal baru ini tidak berminat untuk menjadi seorang milyarder di sektor keuangan tradisional nan besar, yakni pasar saham.
Dengan gairah masa muda, Gen Z tentu tidak tertarik untuk menjadi kaya perlahan. Para investor muda lebih tertarik untuk menjadi sukses di masa mudanya dengan investasi ke koin digital, blockchain dan aset kripto seperti bitcoin, ethereum, dogecoin, NFT dan layanan digital berbasis decentralized finance (DeFi).
Alasan Gen Z Lebih Memilih Kripto
Berdasarkan wawancara dengan CNBC Make It, alasan kaum muda beralih ke investasi alternatif seperti kripto cukup sederhana: banyak yang tidak mempercayai lembaga investasi tradisional, seperti yang dikatakan Allison Reichel, 23 tahun, salah satu narasumber CNBC.
Mereka lebih suka mengandalkan penelitian pasar yang mereka lakukan sendiri ketimbang menggunakan riset dari lembaga tradisional, seperti penasihat keuangan.
Alasan Reichel juga sama. Saat menempuh doktoral atau PhD di bidang ekonomi, Reichel yang juga seorang editor senior di situs berita kripto Blockworks. Dia mulai berinvestasi dengan jumlah ‘banyak’ di kripto tahun ini.
Tetapi ketidakpercayaan atas aset portofolio (kumpulan aset investasi milik individu, lembaga keuangan, perusahaan maupun manajer investasi) bukanlah satu-satunya hal yang mendorong kaum muda untuk berinvestasi dalam mata uang kripto.
Pertama, banyak yang optimis dan memiliki pandangan yang benar-benar positif tentang teknologi.
Kedua, pada saat yang sama mereka merasa tidak terhubung dengan investasi tradisional, banyak yang menemukan komunitas menyenangkan di ruang kripto. Mereka ingin berinvestasi di instrumen yang mereka anggap cocok dengan karakter mereka, apakah itu saham, koin, atau aset digital.
CNBC Make It mewawancarai beberapa Gen Z dan investor milenial muda, seperti Reichel, tentang bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi mereka memilih instrumen investasi untuk menyimpan uang, dan menjaga mereka tetap berhati-hati.
Berikut sejumlah alasan Gen Z dan milenial suka dengan kripto, yang dirangkum CNBC Maket It:
Mahir di Bidang Teknologi
Dengan kemahiran para Gen Z dalam menggunakan teknologi, membuat mereka bisa mengeksplor dan mempelajari dunia kripto, bagi mereka tentu saja itu adalah hal yang sangat menarik. Selain itu, kemahiran tersebut juga mempermudah mereka untuk melakukan investasi.
Bagi Gen Z sendiri mengagumi sesuatu yang menarik dan berkecimpung didalamnya adalah hal yang fantastis.
Ketidakpercayaan dengan Institusi Keuangan
Tentu saja, banyak Gen Z dan investor milenial muda pada awalnya beralih ke cryptocurrency karena menghindari lembaga keuangan tradisional (bank, bank sentral, manajer investasi, sekuritas atau broker saham), tetapi tetap memupuk kekayaan.
Mereka tidak ingin bergantung pada sistem tradisional yang sama seperti yang dilakukan para orang tua mereka.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ada kerugian signifikan pada kripto. Para ahli memperingatkan investor untuk berhati-hati saat memasukkan uang ke dalam aset kripto, karena bisa sangat tidak stabil dan memungkinkan kehilangan seluruh investasi.
Kecintaan terhadap Meme
Banyak investor muda juga memilih untuk ‘bersenang-senang’ dengan investasi mereka seperti membeli koin meme, dogecoin, dan saham perusahaan game GameStop dan AMC Entertainment, yang menjadi tren budaya belakangan ini (meme).
Dogecoin, misalnya, diluncurkan pada tahun 2013, muncul atas ide Jackson Palmer seorang manager Adobe Inc. di Sydney, Australia. Palmer menciptakan dogecoin sebagai bentuk sindiran pada cryptocurrency.
Palmer memberikan logo Dogecoin diambil dari meme (istilah penyebaran budaya) yang populer saat itu yang menampilkan kata “doge” yang sengaja salah eja untuk menggambarkan anjing asal Jepang, Shiba Inu. Palmer tak bermaksud agar dogecoin dianggap serius, tapi kini menjadi salah satu dari 10 cryptocurrency teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan nilai pasar lebih dari US$ 22 miliar (Rp 314,6 triliun).
Komunitas meme memberikan dampak tersendiri bagi para investor, seperti menghilangkan kesan yang menakutkan pada aspek keuangan, membuat mudah diingat dan dimengerti, mempengaruhi nilai kripto dan beberapa hal lainnya.
Namun, meskipun mereka memasukkan uang ke dalam investasi yang “menyenangkan” seperti kripto ini, para investor muda ini tetap berhati-hati.
Bagi Kilbride, caranya adalah dengan menghindari koin yang tidak jelas dan berisiko.
“Ketika ada begitu banyak hype [pada satu kripto tertentu] … banyak orang yang tertipu, sementara itu banyak orang lain yang berpikir itu lucu, tetapi ketika Anda tidak mampu untuk kehilangan banyak [uang], itu terlalu berbahaya,” ujarnya.
Berinvestasi sebagai Bagian dari komunitas
Jika investasi tradisional dianggap susah diakses oleh investor muda, banyak yang menemukan adanya rasa kebersamaan dalam investasi alternatif seperti aset kripto dan saham meme (maksudnya saham-saham yang digandrungi anak muda AS yakni GameStop).
Hal ini karena mereka menemukan komunitas baru. Untuk kasus saham GameStop, para investor ritel yang tergabung dalam komunitas situs web Reddit, ramai-ramai melakukan aksi beli sehingga saham GameStop melejit dan membuat fund-fund gede di Wall Street tekor di transaksi short selling.
Jelas fund-fund itu rugi, lantaran short selling adalah transaksi yang digunakan investor dengan meminjam dana untuk melakukan penjualan saham yang belum dimiliki dengan harga tinggi dengan harapan bisa membeli pada saat harga sahamnya turun.
Masih Adakah Peluang?
Melirik sejarah pergerakan beberapa harga kripto di sepanjang tahun 2021 ini, peluang untuk menjadi kaya dari aset kripto kemungkinan masih ada.
Tentu saja, kita masih belum lupa tentang harga dari token Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB) yang melesat hebat hingga ribuan persen hanya dalam hitungan minggu.
Tentu saja, kami meyakini sudah ada investor-investor kaya baru yang tercipta dari kenaikan kedua token tersebut. Itu adalah beberapa contoh betapa fantastisnya hasil dari berinvestasi di kripto yang tepat.
Namun, saat ini investor Gen Z harus lebih cermat dalam memilih aset kripto mana yang berpotensi melonjak hebat seperti kedua contoh di atas.
Mengapa? Itu karena kapitalisasi pasar kripto-kripto utama sudah sangat besar dibandingkan beberapa tahun lalu.
Oleh karenanya, investor lebih membutuhkan upaya ekstra untuk menemukan aset kripto potensial yang kemungkinan dapat melesat hingga ribuan persen, atau minimal ratusan persen.
source: fortune, CNBC, blockchainmedia